# Nakafa Framework: LLM URL: /id/subject/high-school/10/mathematics/statistics/mean Source: https://raw.githubusercontent.com/nakafaai/nakafa.com/refs/heads/main/packages/contents/subject/high-school/10/mathematics/statistics/mean/id.mdx Output docs content for large language models. --- export const metadata = { title: "Mean (Rerata atau Rata-rata)", description: "Kuasai perhitungan mean dalam statistika dengan contoh nyata. Pelajari rumus, pahami pengaruh pencilan, dan bandingkan dengan median serta modus.", authors: [{ name: "Nabil Akbarazzima Fatih" }], date: "04/22/2025", subject: "Statistika", }; ## Apa itu Mean? Selain Median (nilai tengah) dan Modus (nilai paling sering muncul), kita punya satu lagi cara penting untuk melihat "pusat" data, yaitu **Mean** atau **Rata-rata**. Mean adalah nilai yang kita dapatkan jika kita **membagikan jumlah total semua data secara merata** kepada seluruh anggota data. Bayangkan kamu punya beberapa permen dengan jumlah berbeda, lalu kamu kumpulkan semua dan bagi rata ke semua temanmu, nah itulah konsep Mean. ## Menghitung Mean Cara menghitung Mean sangat sederhana:
**Rumus Mean:** Keterangan: - (dibaca "x bar") adalah simbol untuk **Mean**. - (dibaca "sigma x") artinya **Jumlah total dari semua nilai data** (x). - adalah **banyaknya data**. ## Contoh Kasus Mari kita lihat contoh biar lebih jelas. ### Aksi Sosial OSIS **Situasi Awal:** OSIS Sekolah A (10 orang) mengumpulkan pakaian bekas layak pakai. Jumlah baju yang dikumpulkan tiap anggota adalah: 3, 5, 7, 10, 5, 3, 4, 6, 9, 8 **Mencari Mean, Median, dan Modus Awal:** 1. **Urutkan data** (untuk Median & Modus): 3, 3, 4, 5, 5, 6, 7, 8, 9, 10 (ada 10 data, ) 2. **Hitung Mean:**
Jadi, Mean awal = 6. 3. **Cari Median:** Jumlah data genap (). Data tengah ada di urutan ke- dan ke-. Nilai urutan ke-5 adalah 5, nilai urutan ke-6 adalah 6. Jadi, Median awal = 5.5. 4. **Cari Modus:** Nilai yang paling sering muncul adalah 3 (2 kali) dan 5 (2 kali). Jadi, Modus awal = 3 dan 5 (bimodal). **Situasi Baru:** Keesokan harinya, 2 siswa lain ikut menyumbang 20 dan 22 baju. Data baru menjadi: 3, 3, 4, 5, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 20, 22 **Mencari Mean, Median, dan Modus Baru:** 1. **Urutkan data**: 3, 3, 4, 5, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 20, 22 (ada 12 data, ) 2. **Hitung Mean Baru:**
Jadi, Mean baru = 8.5. 3. **Cari Median Baru:** Jumlah data genap (). Data tengah ada di urutan ke- dan ke-. Nilai urutan ke-6 adalah 6, nilai urutan ke-7 adalah 7. Jadi, Median baru = 6.5. 4. **Cari Modus Baru:** Nilai yang paling sering muncul masih 3 (2 kali) dan 5 (2 kali). Jadi, Modus baru = 3 dan 5. ## Pengaruh Penambahan Data Coba perhatikan perubahan nilai ukuran pemusatan dari situasi awal ke situasi baru: - **Mean:** Berubah dari 6 menjadi 8.5 (naik 2.5) - **Median:** Berubah dari 5.5 menjadi 6.5 (naik 1) - **Modus:** Tetap 3 dan 5 (tidak berubah) Apa yang bisa kita simpulkan? Penambahan dua data baru (20 dan 22) yang nilainya cukup jauh dari data awal ternyata **paling berpengaruh pada Mean**. Nilai Mean "tertarik" oleh nilai data baru yang lebih besar. Median juga berubah, tapi perubahannya tidak sebesar Mean. Modus malah tidak berubah sama sekali. ## Pengaruh Data Ekstrem (Pencilan) Bagaimana jika salah satu data baru sangat ekstrem? Misal, siswa ke-12 menyumbang 100 baju, bukan 22. Data menjadi: 3, 3, 4, 5, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 20, 100 () 1. **Hitung Mean Ekstrem:**
Mean menjadi 15! Jauh sekali dari Mean awal (6) atau Mean sebelumnya (8.5). 2. **Cari Median Ekstrem:** Data urut: 3, 3, 4, 5, 5, **6**, **7**, 8, 9, 10, 20, 100 Median masih . (Sama seperti situasi baru sebelumnya) 3. **Cari Modus Ekstrem:** Modus tetap 3 dan 5. Data yang sangat ekstrem (disebut **pencilan** atau **outlier**) **sangat mempengaruhi nilai Mean**, tapi **hampir tidak mempengaruhi Median dan Modus**. Inilah kelemahan Mean, ia sensitif terhadap pencilan. Median dan Modus lebih "kebal" terhadap pencilan. Jadi, Mean adalah rata-rata hitung yang sederhana, tapi kita perlu hati-hati jika ada data yang nilainya sangat jauh berbeda dari data lainnya karena bisa membuat Mean menjadi kurang representatif.