# Nakafa Framework: LLM
URL: /id/subject/high-school/10/mathematics/vector-operations/vector-coordinate-system
Source: https://raw.githubusercontent.com/nakafaai/nakafa.com/refs/heads/main/packages/contents/subject/high-school/10/mathematics/vector-operations/vector-coordinate-system/id.mdx
Output docs content for large language models.
---
import { VectorChart } from "@repo/design-system/components/contents/vector-chart";
import { Vector3d } from "@repo/design-system/components/contents/vector-3d";
import { getColor } from "@repo/design-system/lib/color";
export const metadata = {
  title: "Vektor dan Sistem Koordinat",
  description: "Kuasai koordinat Kartesius 2D dan 3D. Pelajari vektor posisi, perpindahan, cara penulisan notasi, dan aplikasi nyata seperti GPS dan peta digital.",
  authors: [{ name: "Nabil Akbarazzima Fatih" }],
  date: "04/09/2025",
  subject: "Vektor dan Operasinya",
};
## Sistem Koordinat Kartesius
Untuk menyatakan posisi suatu objek, seperti pesawat terbang yang sedang mengudara, kita memerlukan sebuah **kerangka acuan** atau **sistem koordinat**. Sistem yang paling umum digunakan adalah **Sistem Koordinat Kartesius**, yang dicetuskan oleh René Descartes.
Sistem Koordinat Kartesius menggunakan sumbu-sumbu yang saling tegak lurus untuk menentukan lokasi suatu titik.
- Pada **dua dimensi (2D)**, kita menggunakan sumbu  (horizontal) dan sumbu  (vertikal). Posisi titik dinyatakan sebagai pasangan terurut , contohnya titik .
  Artinya, titik  berada  satuan ke kanan (sumbu  positif) dan  satuan ke atas (sumbu  positif) dari titik asal .
  
        Vektor Posisi 
      >
    }
    description={
      <>
        Titik asal  menuju titik{" "}
        .
      >
    }
    vectors={[
      {
        id: "OP",
        name: "OP",
        points: [
          { x: 0, y: 0 },
          { x: 3, y: 4 },
        ],
      },
    ]}
  />
- Pada **tiga dimensi (3D)**, kita menambahkan sumbu  yang tegak lurus terhadap bidang . Posisi titik dinyatakan sebagai , seperti untuk menentukan posisi pesawat di udara.
  Kita bisa menganalogikan  sebagai panjang,  sebagai lebar, dan  sebagai tinggi.
  
        Vektor Posisi 
      >
    }
    description={
      <>
        Titik asal  menuju titik{" "}
        .
      >
    }
    vectors={[
      {
        from: [0, 0, 0],
        to: [3, 4, 5],
        color: getColor("PURPLE"),
        label: "P(3, 4, 5)",
      },
    ]}
  />
## Beda Vektor dan Koordinat
Berbeda dengan koordinat yang menyatakan _posisi_ suatu titik, **vektor** adalah besaran yang memiliki **besar (panjang)** dan **arah**. Bayangkan seekor lalat yang terbang dari titik  ke titik . Perpindahan lalat tersebut dapat digambarkan sebagai sebuah vektor.
- **Vektor Posisi:** Vektor yang dimulai dari titik asal  ke suatu titik . Vektor posisi  ditulis sebagai .
  Contohnya: .
- **Vektor Perpindahan (atau Vektor Bebas):** Vektor yang menghubungkan dua titik sembarang, misalnya dari titik  ke titik . Vektor ini ditulis sebagai . Vektor ini tidak harus dimulai dari titik asal.
  Contohnya: vektor perpindahan dari  ke  atau dari  ke .
  
## Cara Penulisan Vektor
Vektor dapat ditulis dalam beberapa cara:
- **Vektor Baris:** Menggunakan tanda kurung biasa.
  Contoh: .
- **Vektor Kolom:** Menggunakan tanda kurung siku atau kurung besar.
  Contoh: .
- **Vektor Satuan (untuk 3D):** Menggunakan kombinasi vektor satuan , , dan  yang searah dengan sumbu , , dan .
  Contoh: sebuah vektor  dapat ditulis sebagai , artinya vektor  memiliki komponen  pada arah ,  pada arah , dan  pada arah .
## Mengapa Sistem Koordinat Penting?
Coba bayangkan aplikasi peta di ponselmu. Aplikasi tersebut mengandalkan sistem koordinat untuk:
1.  Menentukan lokasimu saat ini.
2.  Mencari lokasi tujuanmu.
3.  Menghitung rute terpendek atau tercepat.
4.  Memberikan instruksi arah (belok kiri, belok kanan, lurus).
Tanpa sistem koordinat, mustahil bagi aplikasi untuk memahami posisi dan arah secara akurat. Setiap pergerakan, seperti pesawat yang mengubah ketinggian atau arah, perlu dilaporkan dan diproses menggunakan sistem koordinat dan konsep vektor.