# Nakafa Framework: LLM URL: /id/subject/high-school/11/mathematics/geometric-transformation/reflection-over-line Source: https://raw.githubusercontent.com/nakafaai/nakafa.com/refs/heads/main/packages/contents/subject/high-school/11/mathematics/geometric-transformation/reflection-over-line/id.mdx Output docs content for large language models. --- import { getColor } from "@repo/design-system/lib/color"; import { LineEquation } from "@repo/design-system/components/contents/line-equation"; export const metadata = { title: "Pencerminan terhadap Garis", description: "Kuasai pencerminan geometri terhadap garis apapun. Pahami garis cermin, sumbu simetri, dan transformasi titik dengan contoh visual lengkap.", authors: [{ name: "Nabil Akbarazzima Fatih" }], date: "05/10/2025", subject: "Transformasi Geometri", }; ## Apa itu Pencerminan terhadap Garis? Pencerminan, atau refleksi, terhadap suatu garis adalah salah satu jenis transformasi geometri yang memindahkan setiap titik pada bidang ke posisi bayangannya. Garis yang menjadi acuan pencerminan ini disebut sebagai **garis cermin** atau **sumbu refleksi**. Coba bayangkan kamu berdiri di depan cermin datar. Bayanganmu di cermin adalah hasil pencerminan dirimu terhadap permukaan cermin tersebut. Secara matematis, jika kita punya titik dan sebuah garis sebagai sumbu refleksi, maka titik bayangan akan punya sifat-sifat berikut: 1. **Jika titik terletak pada garis cermin **: Bayangannya adalah titik itu sendiri. 2. **Jika titik tidak terletak pada garis cermin **: Garis akan menjadi sumbu simetri dari ruas garis . Ini berarti dua hal penting:
Akibatnya, garis memotong ruas garis tepat di tengah-tengahnya. Titik potong ini kita sebut sebagai titik . ## Visualisasi Pencerminan Titik terhadap Garis Mari kita coba visualisasikan konsep pencerminan titik terhadap garis menggunakan contoh berikut: Titik dicerminkan terhadap garis{" "} menghasilkan bayangan{" "} . } cameraPosition={[12, 8, 12]} data={[ { points: [ { x: 0, y: 1, z: 0 }, { x: 5, y: 3.5, z: 0 }, ], color: getColor("CYAN"), lineWidth: 2, labels: [ { text: "m (garis cermin)", at: 1, offset: [1.2, 0.5, 0], }, ], }, { points: [{ x: 2, y: 4, z: 0 }], color: getColor("PURPLE"), showPoints: true, labels: [ { text: "P(2,4) (titik asli)", at: 0, offset: [1.2, 0.5, 0], }, ], }, { points: [{ x: 3.6, y: 0.8, z: 0 }], color: getColor("PURPLE"), showPoints: true, labels: [ { text: "P'(3.6,0.8) (titik bayangan)", at: 0, offset: [1.7, -0.5, 0], }, ], }, { points: [{ x: 2.8, y: 2.4, z: 0 }], color: getColor("PINK"), showPoints: true, labels: [ { text: "M (titik tengah)", at: 0, offset: [3.0, -0.3, 0], }, ], }, { points: [ { x: 2, y: 4, z: 0 }, { x: 3.6, y: 0.8, z: 0 }, ], color: getColor("PURPLE"), labels: [{ text: "PP'", at: 0.5, offset: [-0.3, 0.3, 0] }], }, ]} /> Konsep ini merupakan dasar untuk memahami bagaimana koordinat sebuah titik berubah setelah dicerminkan terhadap berbagai jenis garis. Yang terpenting untuk kamu ingat adalah hubungan geometris antara titik asli, titik bayangan, dan garis cermin.