# Nakafa Framework: LLM
URL: /id/subject/high-school/11/mathematics/matrix/matrix-multiplication
Source: https://raw.githubusercontent.com/nakafaai/nakafa.com/refs/heads/main/packages/contents/subject/high-school/11/mathematics/matrix/matrix-multiplication/id.mdx
Output docs content for large language models.
---
export const metadata = {
  title: "Perkalian Matriks",
  description: "Kuasai aturan perkalian matriks, syarat, dan perhitungan. Pelajari metode langkah demi langkah, sifat-sifat, dan aplikasi nyata dengan contoh.",
  authors: [{ name: "Nabil Akbarazzima Fatih" }],
  date: "06/05/2025",
  subject: "Matriks",
};
## Memahami Perkalian Dua Matriks
Perkalian matriks adalah operasi fundamental dalam aljabar linear. Berbeda dengan penjumlahan atau pengurangan matriks yang elemennya langsung dioperasikan, perkalian matriks memiliki aturan tersendiri.
### Syarat Perkalian Matriks
Dua matriks, katakanlah matriks  dan matriks , dapat dikalikan () hanya jika **jumlah kolom pada matriks  sama dengan jumlah baris pada matriks **.
Misalkan matriks  memiliki ordo  (artinya  baris dan  kolom) dan matriks  memiliki ordo  (artinya  baris dan  kolom).
Karena jumlah kolom matriks  () sama dengan jumlah baris matriks  (), maka matriks  dan  dapat dikalikan.
Hasil perkaliannya, sebut saja matriks , akan memiliki ordo .
### Cara Menghitung Elemen Hasil Perkalian
Elemen  pada matriks  (yaitu elemen pada baris ke- dan kolom ke-) dihitung dengan mengalikan setiap elemen pada baris ke- dari matriks  dengan elemen yang bersesuaian pada kolom ke- dari matriks , kemudian menjumlahkan semua hasil perkalian tersebut.
Secara matematis, jika  dan , maka elemen  dari matriks  adalah:
Notasi  (sigma) berarti penjumlahan.
Dalam rumus di atas, kita menjumlahkan hasil perkalian  untuk semua nilai  dari 1 sampai .
## Langkah-Langkah Mengalikan Matriks
Mari kita lihat contoh sederhana untuk memahami prosesnya.
Misalkan kita punya matriks  dan .
Matriks  berordo  dan matriks  juga berordo . Jumlah kolom  (yaitu 2) sama dengan jumlah baris  (yaitu 2), jadi kita bisa mengalikannya. Hasilnya, , akan berordo .
Elemen-elemen matriks  dihitung sebagai berikut:
  
  
  
  
## Contoh Perkalian Dua Matriks
Diberikan dua matriks:
  
  
Matriks  berordo  dan matriks  berordo .
Jumlah kolom matriks  (yaitu 3) sama dengan jumlah baris matriks  (yaitu 3).
Jadi,  dapat dihitung dan akan menghasilkan matriks berordo .
Mari kita hitung :
  
  
  
  
  
  
  
Jadi, hasil perkalian matriks  adalah:
Sekarang, bagaimana dengan ?
Matriks  berordo  dan matriks  berordo .
Jumlah kolom matriks  (yaitu 2) **tidak sama** dengan jumlah baris matriks  (yaitu 3).
Oleh karena itu, perkalian  **tidak terdefinisi**. Ini menunjukkan salah satu sifat penting perkalian matriks.
## Sifat-Sifat Perkalian Matriks
Perkalian matriks memiliki beberapa sifat penting:
1.  **Umumnya Tidak Komutatif**:
    Artinya, . Kita sudah melihat contoh di atas di mana  terdefinisi tetapi  tidak. Bahkan jika keduanya terdefinisi, hasilnya belum tentu sama.
2.  **Asosiatif**:
    Jika perkalian matriks  dan  terdefinisi, maka berlaku . Artinya, urutan pengelompokan perkalian tidak mengubah hasil akhir.
3.  **Distributif**:
    Perkalian matriks bersifat distributif terhadap penjumlahan atau pengurangan matriks:
    
      
      
    
    Ini berlaku jika semua operasi penjumlahan dan perkalian yang terlibat terdefinisi.
4.  **Perkalian dengan Matriks Identitas ()**:
    Jika  adalah matriks persegi berordo  dan  adalah matriks identitas berordo , maka berlaku:
    
    Matriks identitas berperan seperti angka 1 dalam perkalian bilangan biasa.
5.  **Perkalian dengan Skalar ()**:
    Jika  adalah sebuah skalar (bilangan riil), maka:
    
## Menghitung Pendapatan
Perkalian matriks sangat berguna dalam berbagai bidang, salah satunya untuk mengelola data dan menghitung nilai agregat.
Bayangkan sebuah industri rumahan memproduksi tiga jenis makanan: keripik tempe, keripik pisang, dan keripik kentang.
Makanan tersebut dipasarkan ke tiga tempat: Tempat A, Tempat B, dan Tempat C.
Banyaknya keripik (dalam toples) yang terjual di setiap tempat disajikan dalam matriks . Kolom-kolom pada matriks  berturut-turut menunjukkan Tempat A, Tempat B, dan Tempat C, sedangkan baris-barisnya berturut-turut menunjukkan keripik tempe, keripik pisang, dan keripik kentang.
Baris pertama () berarti 15 toples keripik tempe terjual di Tempat A, 12 di Tempat B, dan 20 di Tempat C.
Harga untuk setiap toples keripik (dalam rupiah) dinyatakan dalam matriks kolom  berikut:
Untuk menentukan total pendapatan dari setiap jenis keripik di semua tempat, kita bisa mengalikan matriks  dengan matriks .
Namun, perhatikan ordo matriks. Matriks  berordo  dan matriks  berordo . Jumlah kolom  (3) sama dengan jumlah baris  (3), sehingga  dapat dihitung dan akan menghasilkan matriks  berordo .
Matriks  akan menunjukkan total pendapatan untuk setiap jenis keripik.
  
  
  
  
Dari matriks , kita bisa melihat bahwa total pendapatan dari penjualan keripik tempe adalah Rp1.080.000, keripik pisang Rp1.100.000, dan keripik kentang Rp1.125.000.
Jika pertanyaannya adalah "tentukan matriks pendapatan untuk setiap tempat", maka kita perlu mengatur matriks harga  secara berbeda atau melakukan perkalian dengan transpos dari .
Misalkan kita ingin mencari total pendapatan di Tempat A, Tempat B, dan Tempat C. Kita bisa menggunakan matriks harga sebagai matriks baris  dan mengalikannya dengan matriks : .
Matriks  berordo  dan  berordo . Hasilnya  akan berordo .
  
  
  
  
Maka, .
Ini berarti total pendapatan dari Tempat A adalah Rp1.125.000, dari Tempat B adalah Rp840.000, dan dari Tempat C adalah Rp1.225.000.
Interpretasi elemen matriks hasil perkalian sangat bergantung pada bagaimana matriks awal didefinisikan dan bagaimana perkalian dilakukan.
## Latihan
Diberikan matriks-matriks berikut:
  
  
Tentukan matriks  dan matriks .
Apakah ?
### Kunci Jawaban
1.  Menghitung :
    Matriks  berordo  dan  berordo . Hasilnya akan berordo .
    
      
      
      
      
    
2.  Menghitung :
    Matriks  berordo  dan  berordo . Hasilnya akan berordo .
    
      
      
      
      
    
Dari hasil di atas, terlihat bahwa  dan .
Jadi, . Ini adalah contoh lain yang menunjukkan bahwa perkalian matriks umumnya tidak bersifat komutatif.