# Nakafa Framework: LLM URL: /id/subject/high-school/12/mathematics/function-transformation/horizontal-dilation Source: https://raw.githubusercontent.com/nakafaai/nakafa.com/refs/heads/main/packages/contents/subject/high-school/12/mathematics/function-transformation/horizontal-dilation/id.mdx Output docs content for large language models. --- export const metadata = { title: "Dilatasi Horizontal", description: "Pahami dilatasi horizontal pada fungsi dengan contoh jelas. Pelajari cara meregangkan atau menekan grafik horizontal dan terapkan pada berbagai fungsi.", authors: [{ name: "Nabil Akbarazzima Fatih" }], date: "05/26/2025", subject: "Transformasi Fungsi", }; import { getColor } from "@repo/design-system/lib/color"; import { LineEquation } from "@repo/design-system/components/contents/line-equation"; ## Konsep Dasar Dilatasi Horizontal Dilatasi horizontal adalah transformasi geometri yang mengubah ukuran grafik fungsi secara horizontal, seperti menarik atau menekan karet gelang ke kiri dan ke kanan. Bayangkan memegang foto dengan kedua tangan di sisi kiri dan kanan, lalu meregangkan atau menekannya secara horizontal tanpa mengubah tinggi foto tersebut. Jika kita memiliki fungsi , maka dilatasi horizontal menghasilkan fungsi baru dimana adalah faktor skala yang menentukan seberapa besar perubahan ukuran horizontal. ### Aturan Dilatasi Horizontal Untuk setiap fungsi , dilatasi horizontal didefinisikan sebagai: Dimana adalah faktor skala yang mempengaruhi transformasi: - Jika , grafik ditekan secara horizontal (diperkecil) - Jika , grafik diregangkan secara horizontal (diperbesar) - Jika , grafik tidak berubah - Jika , grafik mengalami refleksi sekaligus dilatasi Perhatikan bahwa efek dilatasi horizontal berlawanan dengan intuisi: faktor skala yang lebih besar justru menekan grafik. ## Visualisasi Dilatasi Horizontal Mari kita lihat bagaimana dilatasi horizontal bekerja pada fungsi kuadrat dengan berbagai faktor skala. Dilatasi Horizontal Fungsi Kuadrat } description="Perhatikan bagaimana grafik ditekan atau diregangkan secara horizontal dengan faktor skala yang berbeda." showZAxis={false} data={[ { points: Array.from({ length: 41 }, (_, i) => { const x = (i - 20) * 0.25; return { x, y: x * x, z: 0 }; }), color: getColor("PURPLE"), labels: [{ text: "f(x) = x²", offset: [4, 2, 0] }], showPoints: false, }, { points: Array.from({ length: 41 }, (_, i) => { const x = (i - 20) * 0.25; return { x, y: (2 * x) * (2 * x), z: 0 }; }), color: getColor("ORANGE"), labels: [{ text: "g(x) = (2x)²", offset: [4, 3, 0] }], showPoints: false, }, { points: Array.from({ length: 41 }, (_, i) => { const x = (i - 20) * 0.25; return { x, y: (0.5 * x) * (0.5 * x), z: 0 }; }), color: getColor("SKY"), labels: [{ text: "h(x) = (0.5x)²", offset: [4, 1, 0] }], showPoints: false, }, ]} /> Dari visualisasi di atas, kita dapat mengamati: - Fungsi asli sebagai referensi - Fungsi ditekan horizontal dengan faktor 2 - Fungsi diregangkan horizontal dengan faktor 0.5 - Semua grafik memiliki titik puncak yang sama di ## Dilatasi Horizontal pada Fungsi Linear Sekarang mari kita terapkan konsep yang sama pada fungsi linear . Dilatasi Horizontal Fungsi Linear } description="Garis hasil dilatasi memiliki kemiringan yang berubah sesuai faktor skala." showZAxis={false} data={[ { points: Array.from({ length: 21 }, (_, i) => { const x = (i - 10) * 0.5; return { x, y: x + 2, z: 0 }; }), color: getColor("AMBER"), labels: [{ text: "f(x) = x + 2", offset: [2, 0.5, 0] }], showPoints: false, }, { points: Array.from({ length: 21 }, (_, i) => { const x = (i - 10) * 0.5; return { x, y: (2 * x) + 2, z: 0 }; }), color: getColor("TEAL"), labels: [{ text: "g(x) = 2x + 2", offset: [1, 1.5, 0] }], showPoints: false, }, { points: Array.from({ length: 21 }, (_, i) => { const x = (i - 10) * 0.5; return { x, y: (0.5 * x) + 2, z: 0 }; }), color: getColor("ROSE"), labels: [{ text: "h(x) = 0.5x + 2", offset: [3, -0.5, 0] }], showPoints: false, }, ]} /> Perhatikan bahwa: - Fungsi asli memiliki kemiringan 1 - Fungsi memiliki kemiringan 2 (ditekan horizontal) - Fungsi memiliki kemiringan 0.5 (diregangkan horizontal) - Semua garis memotong sumbu y di titik yang sama ## Sifat Penting Dilatasi Horizontal ### Pengaruh pada Koordinat Titik Jika titik berada pada grafik , maka titik yang bersesuaian pada grafik adalah . ### Domain dan Range - **Domain**: Berubah sesuai dengan faktor skala - **Range**: Tidak berubah setelah dilatasi horizontal Jika domain fungsi asli adalah , maka domain setelah dilatasi horizontal dengan faktor menjadi . ### Titik Potong Sumbu - **Titik potong sumbu x**: Berubah sesuai faktor skala - **Titik potong sumbu y**: Tidak berubah ## Contoh Penerapan ### Fungsi Eksponensial Mari kita lihat dilatasi horizontal pada fungsi eksponensial . Dilatasi Horizontal Fungsi Eksponensial } description="Kurva eksponensial mengalami perubahan lebar sesuai faktor skala." showZAxis={false} cameraPosition={[8, 6, 8]} data={[ { points: Array.from({ length: 31 }, (_, i) => { const x = (i - 15) * 0.3; return { x, y: Math.pow(2, x), z: 0 }; }), color: getColor("INDIGO"), labels: [{ text: "f(x) = 2^x", offset: [2, 1, 0] }], showPoints: false, }, { points: Array.from({ length: 31 }, (_, i) => { const x = (i - 15) * 0.3; return { x, y: Math.pow(2, 2 * x), z: 0 }; }), color: getColor("EMERALD"), labels: [{ text: "g(x) = 2^(2x)", offset: [1, 2, 0] }], showPoints: false, }, ]} /> Pada fungsi eksponensial: - Asimtot horizontal tetap di untuk kedua fungsi - Titik potong dengan sumbu y tetap sama di - Laju pertumbuhan fungsi berubah sesuai faktor skala ## Dilatasi Horizontal dengan Faktor Negatif Mari kita lihat apa yang terjadi ketika faktor skala bernilai negatif. Dilatasi Horizontal dengan Faktor Negatif } description="Faktor skala negatif menyebabkan refleksi sekaligus dilatasi." showZAxis={false} cameraPosition={[10, 6, 10]} data={[ { points: Array.from({ length: 41 }, (_, i) => { const x = (i - 20) * 0.25; return { x, y: x * x + 1, z: 0 }; }), color: getColor("CYAN"), labels: [{ text: "f(x) = x² + 1", offset: [2, 1, 0] }], showPoints: false, }, { points: Array.from({ length: 41 }, (_, i) => { const x = (i - 20) * 0.25; return { x, y: (-2 * x) * (-2 * x) + 1, z: 0 }; }), color: getColor("PINK"), labels: [{ text: "g(x) = (-2x)² + 1", offset: [3, 2, 0] }], showPoints: false, }, ]} /> Ketika faktor skala negatif: - Grafik mengalami refleksi terhadap sumbu y - Sekaligus mengalami dilatasi sesuai nilai absolut faktor skala - Bentuk grafik tetap sama karena fungsi kuadrat simetris ## Latihan 1. Diberikan fungsi . Tentukan persamaan fungsi hasil dilatasi horizontal dengan faktor skala 3. 2. Jika grafik fungsi mengalami dilatasi horizontal dengan faktor , tentukan: - Persamaan fungsi hasil dilatasi - Domain fungsi setelah dilatasi 3. Fungsi mengalami dilatasi horizontal dengan faktor -1. Tentukan titik puncak dari fungsi hasil dilatasi. ### Kunci Jawaban 1. Dilatasi horizontal dengan faktor 3: Fungsi dan Hasil Dilatasinya} description="Parabola asli ditekan horizontal dengan faktor 3 menghasilkan parabola yang lebih sempit." showZAxis={false} cameraPosition={[12, 8, 12]} data={[ { points: Array.from({ length: 41 }, (_, i) => { const x = (i - 20) * 0.25; return { x, y: x * x - 2 * x + 1, z: 0 }; }), color: getColor("PURPLE"), labels: [{ text: "f(x) = x² - 2x + 1", offset: [4, 1, 0] }], showPoints: false, }, { points: Array.from({ length: 41 }, (_, i) => { const x = (i - 20) * 0.25; return { x, y: 9 * x * x - 6 * x + 1, z: 0 }; }), color: getColor("ORANGE"), labels: [{ text: "f'(x) = 9x² - 6x + 1", offset: [3, 2, 0] }], showPoints: false, }, ]} /> 2. Persamaan fungsi hasil dilatasi: - Dilatasi horizontal: - Domain setelah dilatasi: menjadi (tidak berubah karena faktor skala positif) Visualisasi: Fungsi dan Hasil Dilatasinya} description="Kurva akar kuadrat diregangkan horizontal dengan faktor 0.5 menghasilkan kurva yang lebih lebar." showZAxis={false} data={[ { points: Array.from({ length: 21 }, (_, i) => { const x = i * 0.25; return { x, y: Math.sqrt(x), z: 0 }; }), color: getColor("VIOLET"), labels: [{ text: "g(x) = √x", offset: [2, 1, 0] }], showPoints: false, }, { points: Array.from({ length: 21 }, (_, i) => { const x = i * 0.25; return { x, y: Math.sqrt(0.5 * x), z: 0 }; }), color: getColor("TEAL"), labels: [{ text: "g'(x) = √(x/2)", offset: [3, 0.5, 0] }], showPoints: false, }, ]} /> 3. Fungsi asli memiliki titik puncak di . Setelah dilatasi horizontal dengan faktor -1: , titik puncak menjadi . Fungsi dan Hasil Dilatasinya} description="Fungsi nilai mutlak mengalami refleksi dan dilatasi dengan faktor -1." showZAxis={false} cameraPosition={[10, 6, 10]} data={[ { points: Array.from({ length: 41 }, (_, i) => { const x = (i - 20) * 0.25; return { x, y: Math.abs(x - 2), z: 0 }; }), color: getColor("INDIGO"), labels: [{ text: "h(x) = |x - 2|", offset: [2.5, 1, 0] }], showPoints: false, }, { points: Array.from({ length: 41 }, (_, i) => { const x = (i - 20) * 0.25; return { x, y: Math.abs(-x - 2), z: 0 }; }), color: getColor("EMERALD"), labels: [{ text: "h'(x) = |-x - 2|", offset: [2.5, 2, 0] }], showPoints: false, }, ]} />