# Nakafa Framework: LLM URL: /id/subject/university/bachelor/ai-ds/linear-methods/laplace-expansion Source: https://raw.githubusercontent.com/nakafaai/nakafa.com/refs/heads/main/packages/contents/subject/university/bachelor/ai-ds/linear-methods/laplace-expansion/id.mdx Output docs content for large language models. --- export const metadata = { title: "Teorema Pengembangan Laplace", description: "Kuasai teorema pengembangan Laplace: perhitungan determinan sistematis dengan minor dan kofaktor, fleksibilitas baris/kolom dan contoh aturan Sarrus.", authors: [{ name: "Nabil Akbarazzima Fatih" }], date: "07/10/2025", subject: "Metode Linear AI", }; ## Apa itu Teorema Pengembangan Laplace? Teorema Pengembangan Laplace memberikan cara untuk menghitung determinan matriks dengan memecahnya menjadi determinan matriks yang lebih kecil. Metode ini sangat berguna karena memungkinkan kita menghitung determinan matriks berukuran besar secara sistematis. Teorema ini memberikan fleksibilitas dalam memilih baris atau kolom mana yang akan digunakan untuk pengembangan, sehingga kita dapat memilih yang paling menguntungkan untuk perhitungan. ## Pernyataan Teorema Untuk matriks , determinan dapat dihitung dengan dua cara: ### Pengembangan Berdasarkan Kolom Selain pengembangan berdasarkan kolom ke-, determinan dapat dihitung dengan rumus: untuk setiap kolom yang dipilih. ### Pengembangan Berdasarkan Baris Determinan juga dapat dihitung berdasarkan baris ke-: untuk setiap baris yang dipilih. ## Contoh Pengembangan ### Matriks 2×2 Untuk matriks berukuran : Pengembangan berdasarkan baris pertama: ### Matriks 3×3 Untuk matriks berukuran : Pengembangan berdasarkan baris pertama: Setelah menghitung determinan-determinan : Jika kita kembangkan secara penuh: ## Aturan Sarrus Hasil pengembangan matriks di atas sesuai dengan **Aturan Sarrus**. Aturan ini memberikan cara visual untuk menghitung determinan melalui pola diagonal. Rumus Sarrus untuk matriks : Aturan Sarrus menggunakan pola diagonal untuk menentukan suku-suku mana yang dijumlahkan dan mana yang dikurangkan. ## Kompleksitas Komputasi Kompleksitas perhitungan determinan menggunakan pengembangan Laplace sangat tinggi. Untuk matriks berukuran , jumlah operasi perkalian yang diperlukan adalah: Ini menunjukkan bahwa kompleksitas algoritma adalah faktorial, yang sangat tidak efisien untuk matriks berukuran besar. ## Pemanfaatan Elemen Nol Ketika matriks memiliki banyak elemen nol, kita dapat memilih pengembangan sedemikian rupa sehingga subdeterminan dengan elemen nol tidak perlu dihitung. Hal ini dapat mengurangi beban perhitungan secara signifikan. ### Contoh Optimisasi Misalkan kita memiliki matriks: Pengembangan berdasarkan baris pertama: Karena elemen pertama nol, perhitungannya menjadi: Dengan memilih baris atau kolom yang memiliki banyak nol, kita dapat menghemat perhitungan. ## Determinan Matriks Transpos Salah satu sifat penting yang terkait dengan teorema Laplace adalah: Ini berarti determinan matriks sama dengan determinan transposnya. ### Konsekuensi untuk Baris dan Kolom Karena sifat transpos ini, semua sifat determinan yang berlaku untuk baris matriks juga berlaku untuk kolom matriks . Misalnya: - Jika dua baris identik maka determinan nol, demikian juga jika dua kolom identik - Menukar dua baris mengubah tanda determinan, begitu pula menukar dua kolom - Operasi baris elementer dan operasi kolom elementer memiliki efek yang sama terhadap determinan ## Matriks Berukuran Lebih Besar Untuk matriks berukuran dan seterusnya, prinsip pengembangan Laplace tetap berlaku. Namun kompleksitas perhitungannya menjadi sangat tinggi, sehingga dalam praktik sering digunakan metode lain yang lebih efisien seperti eliminasi Gauss. Teorema Pengembangan Laplace memberikan fondasi teoretis yang solid untuk memahami struktur determinan, meskipun dalam aplikasi praktis mungkin digantikan oleh algoritma yang lebih efisien.