بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ
Wa izal 'ishaaru 'uttilat
dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus),
وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ
Wa izal wuhooshu hushirat
dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ
Wa izan nufoosu zuwwijat
dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh),
وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ
Wa izal maw'oodatu su'ilat
dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ
Wa izas suhufu nushirat
Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar,
عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا أَحْضَرَتْ
'Alimat nafsum maaa ahdarat
setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
وَالصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ
Wassubhi izaa tanaffas
dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing,
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
Innahoo laqawlu rasoolin kareem
sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
ذِي قُوَّةٍ عِندَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ
Zee quwwatin 'inda zil 'arshi makeen
yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy,
مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ
Mutaa'in samma ameen
yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya.
وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍ
Wa maa saahibukum bimajnoon
Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah orang gila.
وَلَقَدْ رَآهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِ
Wa laqad ra aahu bilufuqil mubeen
Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang.
وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍ
Wa maa huwa 'alal ghaibi bidaneen
Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib.
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَانٍ رَّجِيمٍ
Wa maa huwa biqawli shaitaanir rajeem
Dan (Al-Qur'an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk,
إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَالَمِينَ
In huwa illaa zikrul lil'aalameen
(Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam,
لِمَن شَاءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ
Liman shaaa'a minkum ai yastaqeem
(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus.
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Wa maa tashaaa'oona illaaa ai yashaaa 'al laahu Rabbul 'Aalameen
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.