Kode sumberVideo

Command Palette

Search for a command to run...

Busur dan Juring Lingkaran

Hubungan Panjang Busur dan Luas Juring

Konsep Dasar Hubungan Busur dan Juring

Dalam geometri lingkaran, terdapat hubungan yang sangat erat antara panjang busur dan luas juring. Bayangkan sebuah roda sepeda yang berputar, semakin besar sudut putaran roda tersebut, semakin panjang lintasan yang dilalui oleh titik di tepi roda dan semakin luas daerah yang disapu oleh jari-jari roda.

Hubungan ini dapat dinyatakan dalam bentuk perbandingan yang konsisten. Ketika sudut pusat suatu lingkaran berubah, maka panjang busur dan luas juring akan berubah secara proporsional dengan perbandingan yang sama terhadap keliling dan luas total lingkaran.

Perbandingan Fundamental

Perbandingan mendasar yang menghubungkan panjang busur dan luas juring terhadap lingkaran utuh dapat dinyatakan sebagai berikut:

Panjang BusurKeliling Lingkaran=Luas JuringLuas Lingkaran=α360°\frac{\text{Panjang Busur}}{\text{Keliling Lingkaran}} = \frac{\text{Luas Juring}}{\text{Luas Lingkaran}} = \frac{\alpha}{360°}

Rumus ini menunjukkan bahwa perbandingan panjang busur terhadap keliling lingkaran sama dengan perbandingan luas juring terhadap luas lingkaran, yang keduanya sama dengan perbandingan sudut pusat terhadap sudut penuh lingkaran.

Formula Matematis

Berdasarkan hubungan proporsional tersebut, kita dapat menurunkan formula untuk menghitung panjang busur dan luas juring:

Panjang Busur=α360°×2πr\text{Panjang Busur} = \frac{\alpha}{360°} \times 2\pi r
Luas Juring=α360°×πr2\text{Luas Juring} = \frac{\alpha}{360°} \times \pi r^2

Dari kedua formula ini, kita dapat menemukan hubungan langsung antara panjang busur dan luas juring:

Luas Juring=12×Panjang Busur×r\text{Luas Juring} = \frac{1}{2} \times \text{Panjang Busur} \times r

Visualisasi Hubungan Proporsional

Mari kita lihat bagaimana hubungan proporsional ini berlaku untuk berbagai sudut pusat. Setiap sudut pusat menghasilkan perbandingan yang konsisten antara panjang busur dan luas juring terhadap keseluruhan lingkaran.

Sudut 45°45° menghasilkan perbandingan 18\frac{1}{8}
Lingkaran dengan sudut pusat 45°45° menunjukkan bahwa panjang busur = 18\frac{1}{8} keliling dan luas juring = 18\frac{1}{8} luas lingkaran.
Sudut 90°90° menghasilkan perbandingan 14\frac{1}{4}
Lingkaran dengan sudut pusat 90°90° menunjukkan bahwa panjang busur = 14\frac{1}{4} keliling dan luas juring = 14\frac{1}{4} luas lingkaran.
Sudut 180°180° menghasilkan perbandingan 12\frac{1}{2}
Lingkaran dengan sudut pusat 180°180° menunjukkan bahwa panjang busur = 12\frac{1}{2} keliling dan luas juring = 12\frac{1}{2} luas lingkaran.
Sudut α\alpha untuk semua kasus umum
Setiap sudut pusat α\alpha mengikuti pola yang sama: panjang busur = α360°\frac{\alpha}{360°} keliling dan luas juring = α360°\frac{\alpha}{360°} luas lingkaran.

Dari visualisasi di atas, kita dapat melihat pola yang konsisten. Untuk setiap sudut pusat α\alpha, berlaku hubungan matematis:

Panjang Busur=α360°×Keliling Lingkaran\text{Panjang Busur} = \frac{\alpha}{360°} \times \text{Keliling Lingkaran}
Luas Juring=α360°×Luas Lingkaran\text{Luas Juring} = \frac{\alpha}{360°} \times \text{Luas Lingkaran}

Atau dalam bentuk rumus lengkap:

Panjang Busur=α360°×2πr\text{Panjang Busur} = \frac{\alpha}{360°} \times 2\pi r
Luas Juring=α360°×πr2\text{Luas Juring} = \frac{\alpha}{360°} \times \pi r^2

Penting untuk dipahami bahwa kedua rumus ini saling terkait. Dua busur dikatakan kongruen pada lingkaran yang sama jika sudut pusat yang bersesuaian sama besar. Selain itu, panjang busur yang dibuat oleh dua busur yang berdekatan dengan titik ujung yang berhimpit akan sama dengan jumlah panjang kedua busur tersebut.

Aplikasi dalam Pengukuran Bumi

Salah satu penerapan paling menarik dari hubungan panjang busur dan luas juring adalah pengukuran keliling Bumi oleh Eratosthenes sekitar tahun 276-195 SM. Dengan mengamati bahwa sinar matahari jatuh tegak lurus di Syene pada saat yang sama membentuk sudut 7,2° di Alexandria yang berjarak 500 mil, ia dapat menghitung keliling Bumi.

Pengukuran Keliling Bumi oleh Eratosthenes
Visualisasi menunjukkan sudut 7.2°7.2° antara Alexandria dan Syene dengan jarak 500 mil.

Menggunakan hubungan proporsional:

Jarak Alexandria-SyeneKeliling Bumi=7,2°360°\frac{\text{Jarak Alexandria-Syene}}{\text{Keliling Bumi}} = \frac{7,2°}{360°}
500 milKeliling Bumi=7,2°360°=150\frac{500 \text{ mil}}{\text{Keliling Bumi}} = \frac{7,2°}{360°} = \frac{1}{50}
Keliling Bumi=500×50=25.000 mil\text{Keliling Bumi} = 500 \times 50 = 25.000 \text{ mil}

Hubungan Antara Busur dan Juring

Penting untuk memahami bahwa dalam satu lingkaran dengan sudut pusat yang sama, perbandingan antara panjang busur dan luas juring memiliki hubungan khusus:

Luas JuringPanjang Busur=r2\frac{\text{Luas Juring}}{\text{Panjang Busur}} = \frac{r}{2}

Hubungan ini menunjukkan bahwa rasio luas juring terhadap panjang busur selalu sama dengan setengah jari-jari lingkaran, tidak bergantung pada besar sudut pusat.

Latihan

  1. Sebuah lingkaran memiliki jari-jari 14 cm. Jika panjang busur suatu juring adalah 22 cm, tentukan luas juring tersebut.

  2. Diketahui luas juring sebesar 154 cm² dan panjang busur 22 cm. Tentukan jari-jari lingkaran tersebut.

  3. Dua kota terletak pada garis lintang yang sama dengan jarak 1.000 km. Jika sudut yang dibentuk di pusat Bumi adalah 9°, tentukan perkiraan keliling Bumi.

Kunci Jawaban

  1. Langkah Penyelesaian:

    Diketahui: r=14 cmr = 14 \text{ cm}, panjang busur = 22 cm

    Menggunakan hubungan: Luas Juring=12×Panjang Busur×r\text{Luas Juring} = \frac{1}{2} \times \text{Panjang Busur} \times r

    Luas Juring=12×22×14\text{Luas Juring} = \frac{1}{2} \times 22 \times 14
    =22×142= \frac{22 \times 14}{2}
    =3082= \frac{308}{2}
    =154 cm2= 154 \text{ cm}^2
  2. Langkah Penyelesaian:

    Diketahui: Luas juring = 154 cm², panjang busur = 22 cm

    Menggunakan hubungan: Luas JuringPanjang Busur=r2\frac{\text{Luas Juring}}{\text{Panjang Busur}} = \frac{r}{2}

    15422=r2\frac{154}{22} = \frac{r}{2}
    7=r27 = \frac{r}{2}
    r=14 cmr = 14 \text{ cm}
  3. Langkah Penyelesaian:

    Diketahui: Jarak = 1.000 km, sudut = 9°

    Menggunakan perbandingan: JarakKeliling Bumi=9°360°\frac{\text{Jarak}}{\text{Keliling Bumi}} = \frac{9°}{360°}

    1.000Keliling Bumi=9°360°=140\frac{1.000}{\text{Keliling Bumi}} = \frac{9°}{360°} = \frac{1}{40}
    Keliling Bumi=1.000×40\text{Keliling Bumi} = 1.000 \times 40
    =40.000 km= 40.000 \text{ km}