Kode sumberVideo

Command Palette

Search for a command to run...

Kombinatorik

Peluang Kejadian Majemuk Saling Lepas

Memahami Kejadian Saling Lepas

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi situasi dimana dua kejadian tidak dapat terjadi bersamaan. Misalnya, saat melempar satu koin, kita tidak mungkin mendapatkan angka dan gambar secara bersamaan dalam satu lemparan. Kejadian seperti ini disebut kejadian saling lepas atau mutually exclusive events.

Kejadian saling lepas adalah dua atau lebih kejadian yang tidak dapat terjadi secara bersamaan dalam satu percobaan. Jika salah satu kejadian terjadi, maka kejadian lainnya pasti tidak akan terjadi.

Sebagai ilustrasi sederhana, bayangkan kamu mengambil satu kartu dari satu deck. Kartu yang kamu ambil tidak mungkin sekaligus berwarna merah dan berwarna hitam. Kedua kejadian ini saling lepas karena tidak ada kartu yang memiliki kedua warna tersebut.

Ciri Kejadian Saling Lepas

Tidak Ada Irisan

Ciri utama kejadian saling lepas adalah tidak memiliki irisan atau elemen yang sama. Dalam notasi matematika, jika A dan B adalah kejadian saling lepas, maka:

AB=A \cap B = \emptyset

Simbol \emptyset menunjukkan himpunan kosong, artinya tidak ada elemen yang sama antara kedua kejadian.

Contoh dalam Kehidupan Nyata

Beberapa contoh kejadian saling lepas yang mudah dipahami:

  • Dalam pelemparan dadu: munculnya angka genap dan munculnya angka ganjil
  • Dalam pengambilan kartu: mengambil kartu As dan mengambil kartu King dalam satu pengambilan
  • Dalam lomba lari: menempati juara pertama dan menempati juara kedua secara bersamaan

Identifikasi Kejadian Saling Lepas

Untuk mengidentifikasi apakah dua kejadian saling lepas, tanyakan pada diri sendiri: "Bisakah kedua kejadian ini terjadi bersamaan dalam satu percobaan?" Jika jawabannya tidak, maka kedua kejadian tersebut saling lepas.

Rumus Peluang Kejadian Saling Lepas

Karena kejadian saling lepas tidak memiliki irisan, perhitungan peluangnya menjadi lebih sederhana. Rumus dasar untuk peluang kejadian saling lepas adalah:

P(AB)=P(A)+P(B)P(A \cup B) = P(A) + P(B)

Rumus ini menunjukkan bahwa peluang terjadinya kejadian A atau kejadian B sama dengan jumlah peluang masing-masing kejadian.

Mengapa Rumus Ini Berlaku

Berbeda dengan kejadian yang tidak saling lepas, pada kejadian saling lepas tidak perlu mengurangi irisan karena P(AB)=0P(A \cap B) = 0. Oleh karena itu, rumus umum:

P(AB)=P(A)+P(B)P(AB)P(A \cup B) = P(A) + P(B) - P(A \cap B)

Menjadi:

P(AB)=P(A)+P(B)0=P(A)+P(B)P(A \cup B) = P(A) + P(B) - 0 = P(A) + P(B)

Penerapan dalam Perhitungan

Pelemparan Dadu

Sebuah dadu dilempar satu kali. Tentukan peluang munculnya angka prima atau angka yang lebih besar dari 4.

Penyelesaian:

Ruang sampel: S = {1,2,3,4,5,6}\{1, 2, 3, 4, 5, 6\}

  • Kejadian A (angka prima): A = {2,3,5}\{2, 3, 5\}
  • Kejadian B (angka > 4): B = {5,6}\{5, 6\}

Periksa irisan: AB={5}A \cap B = \{5\}

Karena terdapat irisan (angka 5), kedua kejadian tidak saling lepas. Mari gunakan contoh yang benar-benar saling lepas.

Contoh yang Tepat:

  • Kejadian A (angka ganjil): A = {1,3,5}\{1, 3, 5\}
  • Kejadian C (angka genap): C = {2,4,6}\{2, 4, 6\}

Periksa irisan: AC=A \cap C = \emptyset

Karena tidak ada irisan, kedua kejadian saling lepas.

P(A)=36=12P(A) = \frac{3}{6} = \frac{1}{2}
P(C)=36=12P(C) = \frac{3}{6} = \frac{1}{2}
P(AC)=P(A)+P(C)=12+12=1P(A \cup C) = P(A) + P(C) = \frac{1}{2} + \frac{1}{2} = 1

Hasil ini masuk akal karena dalam pelemparan dadu, pasti akan muncul angka ganjil atau genap (semua kemungkinan tercakup).

Pelemparan Dua Dadu

Dua dadu dilempar bersamaan. Tentukan peluang mendapatkan jumlah mata dadu 5 atau jumlah mata dadu 7.

Penyelesaian:

Untuk memahami lebih jelas, mari kita lihat semua kemungkinan hasil pelemparan dua dadu dalam tabel berikut:

Dadu 1 \ Dadu 2123456
1(1,1)(1,1)(1,2)(1,2)(1,3)(1,3)(1,4)(1,4)(1,5)(1,5)(1,6)(1,6)
2(2,1)(2,1)(2,2)(2,2)(2,3)(2,3)(2,4)(2,4)(2,5)(2,5)(2,6)(2,6)
3(3,1)(3,1)(3,2)(3,2)(3,3)(3,3)(3,4)(3,4)(3,5)(3,5)(3,6)(3,6)
4(4,1)(4,1)(4,2)(4,2)(4,3)(4,3)(4,4)(4,4)(4,5)(4,5)(4,6)(4,6)
5(5,1)(5,1)(5,2)(5,2)(5,3)(5,3)(5,4)(5,4)(5,5)(5,5)(5,6)(5,6)
6(6,1)(6,1)(6,2)(6,2)(6,3)(6,3)(6,4)(6,4)(6,5)(6,5)(6,6)(6,6)

Total kemungkinan = 6×6=366 \times 6 = 36

Identifikasi kejadian:

Kejadian A (jumlah = 5):

Dari tabel di atas, pasangan yang menghasilkan jumlah 5 adalah:

  • (1,4):1+4=5(1,4): 1 + 4 = 5
  • (2,3):2+3=5(2,3): 2 + 3 = 5
  • (3,2):3+2=5(3,2): 3 + 2 = 5
  • (4,1):4+1=5(4,1): 4 + 1 = 5

Jadi ada 4 cara untuk mendapatkan jumlah 5.

Kejadian B (jumlah = 7):

Dari tabel di atas, pasangan yang menghasilkan jumlah 7 adalah:

  • (1,6):1+6=7(1,6): 1 + 6 = 7
  • (2,5):2+5=7(2,5): 2 + 5 = 7
  • (3,4):3+4=7(3,4): 3 + 4 = 7
  • (4,3):4+3=7(4,3): 4 + 3 = 7
  • (5,2):5+2=7(5,2): 5 + 2 = 7
  • (6,1):6+1=7(6,1): 6 + 1 = 7

Jadi ada 6 cara untuk mendapatkan jumlah 7.

Periksa irisan: Tidak mungkin jumlah dadu sekaligus 5 dan 7, sehingga AB=A \cap B = \emptyset

Kedua kejadian saling lepas.

P(A)=436=19P(A) = \frac{4}{36} = \frac{1}{9}
P(B)=636=16P(B) = \frac{6}{36} = \frac{1}{6}
P(AB)=P(A)+P(B)=19+16P(A \cup B) = P(A) + P(B) = \frac{1}{9} + \frac{1}{6}

Penyelesaian penjumlahan pecahan:

Untuk menjumlahkan 19+16\frac{1}{9} + \frac{1}{6}, kita perlu mencari KPK dari 9 dan 6.

KPK(9,6)=18KPK(9, 6) = 18, sehingga:

19=1×29×2=218\frac{1}{9} = \frac{1 \times 2}{9 \times 2} = \frac{2}{18}
16=1×36×3=318\frac{1}{6} = \frac{1 \times 3}{6 \times 3} = \frac{3}{18}
P(AB)=218+318=518P(A \cup B) = \frac{2}{18} + \frac{3}{18} = \frac{5}{18}

Strategi Pemecahan Masalah

Langkah Sistematis

Untuk menyelesaikan soal peluang kejadian saling lepas, ikuti langkah berikut:

  1. Identifikasi ruang sampel dan tentukan total kemungkinan hasil
  2. Definisikan kejadian yang dimaksud dalam soal dengan jelas
  3. Periksa irisan antara kejadian untuk memastikan saling lepas
  4. Hitung peluang masing-masing kejadian secara terpisah
  5. Terapkan rumus P(AB)=P(A)+P(B)P(A \cup B) = P(A) + P(B)

Tips Praktis

Beberapa tips untuk memudahkan pemahaman:

  • Visualisasikan kejadian menggunakan diagram atau tabel jika memungkinkan
  • Periksa ulang apakah hasil akhir masuk akal (peluang harus antara 0 dan 1)
  • Pastikan interpretasi kata "atau" dalam soal sesuai dengan operasi gabungan

Waspada Kejadian yang Tampak Saling Lepas

Banyak siswa keliru mengidentifikasi kejadian saling lepas. Berikut adalah contoh kejadian yang tampak saling lepas namun sebenarnya tidak:

Contoh 1: Pelemparan Dadu

  • Kejadian A: Munculnya angka prima = {2,3,5}\{2, 3, 5\}
  • Kejadian B: Munculnya angka ganjil = {1,3,5}\{1, 3, 5\}

Kesalahan umum: "Prima dan ganjil berbeda, jadi saling lepas" Kenyataan: AB={3,5}A \cap B = \{3, 5\} ≠ ∅, jadi tidak saling lepas

Contoh 2: Pengambilan Kartu

  • Kejadian A: Mengambil kartu merah
  • Kejadian B: Mengambil kartu As

Kesalahan umum: "Warna dan jenis kartu berbeda, jadi saling lepas" Kenyataan: Ada As merah (As hati dan As wajik), jadi tidak saling lepas

Contoh 3: Karakteristik Siswa

  • Kejadian A: Siswa yang tinggi (> 160 cm)
  • Kejadian B: Siswa yang pintar (nilai > 80)

Kesalahan umum: "Tinggi badan dan kepintaran tidak berhubungan" Kenyataan: Bisa ada siswa yang sekaligus tinggi dan pintar, jadi tidak saling lepas

Strategi Mengidentifikasi:

  1. Tanyakan: "Bisakah satu elemen memenuhi kedua kriteria sekaligus?"
  2. Cari irisan: Identifikasi elemen yang masuk ke kedua kejadian
  3. Jika ada irisan: Kejadian tidak saling lepas
  4. Jika tidak ada irisan: Kejadian saling lepas

Latihan

  1. Sebuah dadu dilempar satu kali. Tentukan peluang munculnya angka kurang dari 3 atau angka lebih dari 5.

  2. Dari sekotak kartu bridge standar, satu kartu diambil secara acak. Hitunglah peluang terambilnya kartu As atau kartu King.

  3. Dua koin dilempar bersamaan. Tentukan peluang mendapatkan tepat satu gambar atau tepat dua angka.

  4. Dalam sebuah kotak terdapat 10 bola bernomor 1 sampai 10. Sebuah bola diambil secara acak. Hitunglah peluang terambilnya bola bernomor genap atau bola bernomor prima ganjil.

Kunci Jawaban

  1. Penyelesaian:

    Ruang sampel: S = {1,2,3,4,5,6}\{1, 2, 3, 4, 5, 6\}, sehingga n(S)=6n(S) = 6

    • Kejadian A (angka < 3): A = {1,2}\{1, 2\}, sehingga n(A)=2n(A) = 2
    • Kejadian B (angka > 5): B = {6}\{6\}, sehingga n(B)=1n(B) = 1

    Periksa irisan: AB=A \cap B = \emptyset (tidak ada angka yang sekaligus < 3 dan > 5)

    Karena saling lepas, gunakan rumus:

    P(A)=26=13P(A) = \frac{2}{6} = \frac{1}{3}
    P(B)=16P(B) = \frac{1}{6}
    P(AB)=P(A)+P(B)=13+16=26+16=36=12P(A \cup B) = P(A) + P(B) = \frac{1}{3} + \frac{1}{6} = \frac{2}{6} + \frac{1}{6} = \frac{3}{6} = \frac{1}{2}
  2. Penyelesaian:

    Total kartu = 5252

    • Kejadian A (kartu As): 44 kartu As
    • Kejadian B (kartu King): 44 kartu King

    Periksa irisan: Tidak ada kartu yang sekaligus As dan King, sehingga AB=A \cap B = \emptyset

    Kedua kejadian saling lepas.

    P(A)=452=113P(A) = \frac{4}{52} = \frac{1}{13}
    P(B)=452=113P(B) = \frac{4}{52} = \frac{1}{13}
    P(AB)=P(A)+P(B)=113+113=213P(A \cup B) = P(A) + P(B) = \frac{1}{13} + \frac{1}{13} = \frac{2}{13}
  3. Penyelesaian:

    Ruang sampel pelemparan dua koin: {(A,A),(A,G),(G,A),(G,G)}\{(A,A), (A,G), (G,A), (G,G)\}, total = 44

    • Kejadian A (tepat satu gambar): {(A,G),(G,A)}\{(A,G), (G,A)\}, sehingga n(A)=2n(A) = 2
    • Kejadian B (tepat dua angka): {(A,A)}\{(A,A)\}, sehingga n(B)=1n(B) = 1

    Periksa irisan: AB=A \cap B = \emptyset (tidak mungkin tepat satu gambar dan tepat dua angka bersamaan)

    P(A)=24=12P(A) = \frac{2}{4} = \frac{1}{2}
    P(B)=14P(B) = \frac{1}{4}
    P(AB)=P(A)+P(B)=12+14=24+14=34P(A \cup B) = P(A) + P(B) = \frac{1}{2} + \frac{1}{4} = \frac{2}{4} + \frac{1}{4} = \frac{3}{4}
  4. Penyelesaian:

    Prima ganjil adalah bilangan prima yang sekaligus ganjil. Bilangan prima dari 1-10 adalah {2,3,5,7}\{2, 3, 5, 7\}, sehingga prima ganjil adalah {3,5,7}\{3, 5, 7\}.

    Ruang sampel: S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}\{1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10\}, sehingga n(S)=10n(S) = 10

    • Kejadian A (nomor genap): A = {2,4,6,8,10}\{2, 4, 6, 8, 10\}, sehingga n(A)=5n(A) = 5
    • Kejadian B (nomor prima ganjil): B = {3,5,7}\{3, 5, 7\}, sehingga n(B)=3n(B) = 3

    Periksa irisan: AB=A \cap B = \emptyset (tidak ada nomor yang sekaligus genap dan prima ganjil)

    P(A)=510=12P(A) = \frac{5}{10} = \frac{1}{2}
    P(B)=310P(B) = \frac{3}{10}
    P(AB)=P(A)+P(B)=12+310P(A \cup B) = P(A) + P(B) = \frac{1}{2} + \frac{3}{10}

    Penyelesaian penjumlahan pecahan:

    Untuk menjumlahkan 12+310\frac{1}{2} + \frac{3}{10}, kita perlu menyamakan penyebut.

    KPK(2,10)=10KPK(2, 10) = 10, sehingga:

    12=1×52×5=510\frac{1}{2} = \frac{1 \times 5}{2 \times 5} = \frac{5}{10}
    P(AB)=510+310=810=45P(A \cup B) = \frac{5}{10} + \frac{3}{10} = \frac{8}{10} = \frac{4}{5}