Kode sumberVideo

Command Palette

Search for a command to run...

Statistika

Frekuensi Relatif

Nabil Akbarazzima Fatih

Matematika

Memahami Frekuensi Relatif

Kalian pasti sudah tahu apa itu frekuensi, kan? Frekuensi itu simpelnya adalah berapa kali suatu nilai atau data muncul dalam sekumpulan data.

Misalnya, kalau kita tanya 30 siswa tentang merek HP mereka, dan 10 siswa menjawab "Apple", maka frekuensi untuk merek "Apple" adalah 10.

Nah, sekarang kita akan kenalan dengan Frekuensi Relatif. Apa sih itu?

Frekuensi Relatif adalah cara kita melihat frekuensi suatu data dibandingkan dengan jumlah total seluruh data. Jadi, bukan cuma lihat berapa kali munculnya saja, tapi kita lihat "bagian" atau "proporsi" dari data tersebut terhadap keseluruhan.

Kenapa Perlu Frekuensi Relatif?

Frekuensi relatif ini penting banget lho. Dengan frekuensi relatif, kita bisa:

  1. Membandingkan Proporsi: Kita bisa membandingkan seberapa besar bagian satu kelompok data dibandingkan kelompok lain dalam satu set data yang sama. Misalnya, seberapa besar proporsi pengguna Apple dibandingkan Samsung di kelasmu.
  2. Membandingkan Antar Kelompok Berbeda: Kita bisa membandingkan proporsi data dari dua kelompok yang jumlah totalnya beda! Misalnya, membandingkan persentase siswa yang suka Matematika di kelas A (total 30 siswa) dengan kelas B (total 40 siswa). Hanya dengan frekuensi biasa akan sulit, tapi dengan frekuensi relatif (persentase), perbandingannya jadi adil.

Rumus Frekuensi Relatif

Cara menghitungnya gampang banget!

Frekuensi Relatif=Frekuensi KelasJumlah Frekuensi Total\text{Frekuensi Relatif} = \frac{\text{Frekuensi Kelas}}{\text{Jumlah Frekuensi Total}}

Keterangan:

  • Frekuensi Kelas: Ini adalah berapa kali data atau nilai di kelas/kelompok itu muncul (frekuensi biasa yang sudah kita kenal).
  • Jumlah Frekuensi Total: Ini adalah jumlah total semua data yang kita amati.

Frekuensi Relatif biasanya dinyatakan dalam bentuk:

  • Pecahan: Bentuk paling dasar dari pembagian.
  • Desimal: Hasil pembagian pecahan.
  • Persentase: Bentuk desimal dikalikan 100%. Ini yang paling sering dipakai karena mudah dipahami.

Contoh Menghitung Frekuensi Relatif

Kita pakai contoh data merek HP dari 30 siswa tadi:

Merek HPFrekuensi (Jumlah Siswa)
Apple1212
Samsung1010
Xiaomi88
Total3030

Jumlah Frekuensi Total = 12 + 10 + 8 = 30 siswa.

Sekarang kita hitung frekuensi relatif untuk tiap merek:

  1. Apple:

    Frekuensi Relatif Apple=1230\text{Frekuensi Relatif Apple} = \frac{12}{30}

    Frekuensi Relatif Apple = 0.40.4

    Dalam persen: 0.4×100%=40%0.4 \times 100\% = 40\%

  2. Samsung:

    Frekuensi Relatif Samsung=1030\text{Frekuensi Relatif Samsung} = \frac{10}{30}

    Frekuensi Relatif Samsung = 0.333...0.333... (kita bulatkan jadi 0.330.33)

    Dalam persen: 0.33×100%=33%0.33 \times 100\% = 33\%

  3. Xiaomi:

    Frekuensi Relatif Xiaomi=830\text{Frekuensi Relatif Xiaomi} = \frac{8}{30}

    Frekuensi Relatif Xiaomi = 0.266...0.266... (kita bulatkan jadi 0.270.27)

    Dalam persen: 0.27×100%=27%0.27 \times 100\% = 27\%

Tabel Frekuensi Relatif:

Merek HPFrekuensiFrekuensi Relatif (Desimal)Frekuensi Relatif (Persen)
Apple12120.400.4040%40\%
Samsung10100.330.3333%33\%
Xiaomi880.270.2727%27\%
Total30301.001.00100%100\%

Jumlah total frekuensi relatif (dalam desimal) harus selalu 1, dan dalam persen harus 100%100\%. Mungkin ada sedikit perbedaan karena pembulatan, tapi seharusnya sangat dekat dengan 1 atau 100%100\%.

Menginterpretasi Frekuensi Relatif

Dari tabel frekuensi relatif di atas, kita bisa bilang:

  • 40%40\% dari siswa di kelas itu menggunakan HP merek Apple.
  • Sekitar 33%33\% siswa menggunakan Samsung.
  • Sisanya, sekitar 27%27\%, menggunakan Xiaomi.

Dengan frekuensi relatif, kita jadi punya gambaran yang lebih jelas tentang proporsi tiap merek HP di antara 30 siswa tersebut.

Jadi, frekuensi relatif membantu kita memahami seberapa besar "porsi" suatu data dalam keseluruhan data. Gampang kan?