Memahami Perkalian Dua Matriks
Perkalian matriks adalah operasi fundamental dalam aljabar linear. Berbeda dengan penjumlahan atau pengurangan matriks yang elemennya langsung dioperasikan, perkalian matriks memiliki aturan tersendiri.
Syarat Perkalian Matriks
Dua matriks, katakanlah matriks dan matriks , dapat dikalikan () hanya jika jumlah kolom pada matriks sama dengan jumlah baris pada matriks .
Misalkan matriks memiliki ordo (artinya baris dan kolom) dan matriks memiliki ordo (artinya baris dan kolom).
Karena jumlah kolom matriks () sama dengan jumlah baris matriks (), maka matriks dan dapat dikalikan.
Hasil perkaliannya, sebut saja matriks , akan memiliki ordo .
Cara Menghitung Elemen Hasil Perkalian
Elemen pada matriks (yaitu elemen pada baris ke- dan kolom ke-) dihitung dengan mengalikan setiap elemen pada baris ke- dari matriks dengan elemen yang bersesuaian pada kolom ke- dari matriks , kemudian menjumlahkan semua hasil perkalian tersebut.
Secara matematis, jika dan , maka elemen dari matriks adalah:
Notasi (sigma) berarti penjumlahan.
Dalam rumus di atas, kita menjumlahkan hasil perkalian untuk semua nilai dari 1 sampai .
Langkah-Langkah Mengalikan Matriks
Mari kita lihat contoh sederhana untuk memahami prosesnya.
Misalkan kita punya matriks dan .
Matriks berordo dan matriks juga berordo . Jumlah kolom (yaitu 2) sama dengan jumlah baris (yaitu 2), jadi kita bisa mengalikannya. Hasilnya, , akan berordo .
Elemen-elemen matriks dihitung sebagai berikut:
Contoh Perkalian Dua Matriks
Diberikan dua matriks:
Matriks berordo dan matriks berordo .
Jumlah kolom matriks (yaitu 3) sama dengan jumlah baris matriks (yaitu 3).
Jadi, dapat dihitung dan akan menghasilkan matriks berordo .
Mari kita hitung :
Jadi, hasil perkalian matriks adalah:
Sekarang, bagaimana dengan ?
Matriks berordo dan matriks berordo .
Jumlah kolom matriks (yaitu 2) tidak sama dengan jumlah baris matriks (yaitu 3).
Oleh karena itu, perkalian tidak terdefinisi. Ini menunjukkan salah satu sifat penting perkalian matriks.
Sifat-Sifat Perkalian Matriks
Perkalian matriks memiliki beberapa sifat penting:
-
Umumnya Tidak Komutatif:
Artinya, . Kita sudah melihat contoh di atas di mana terdefinisi tetapi tidak. Bahkan jika keduanya terdefinisi, hasilnya belum tentu sama.
-
Asosiatif:
Jika perkalian matriks dan terdefinisi, maka berlaku . Artinya, urutan pengelompokan perkalian tidak mengubah hasil akhir.
-
Distributif:
Perkalian matriks bersifat distributif terhadap penjumlahan atau pengurangan matriks:
Ini berlaku jika semua operasi penjumlahan dan perkalian yang terlibat terdefinisi.
-
Perkalian dengan Matriks Identitas ():
Jika adalah matriks persegi berordo dan adalah matriks identitas berordo , maka berlaku:
Matriks identitas berperan seperti angka 1 dalam perkalian bilangan biasa.
-
Perkalian dengan Skalar ():
Jika adalah sebuah skalar (bilangan riil), maka:
Menghitung Pendapatan
Perkalian matriks sangat berguna dalam berbagai bidang, salah satunya untuk mengelola data dan menghitung nilai agregat.
Bayangkan sebuah industri rumahan memproduksi tiga jenis makanan: keripik tempe, keripik pisang, dan keripik kentang.
Makanan tersebut dipasarkan ke tiga tempat: Tempat A, Tempat B, dan Tempat C.
Banyaknya keripik (dalam toples) yang terjual di setiap tempat disajikan dalam matriks . Kolom-kolom pada matriks berturut-turut menunjukkan Tempat A, Tempat B, dan Tempat C, sedangkan baris-barisnya berturut-turut menunjukkan keripik tempe, keripik pisang, dan keripik kentang.
Baris pertama () berarti 15 toples keripik tempe terjual di Tempat A, 12 di Tempat B, dan 20 di Tempat C.
Harga untuk setiap toples keripik (dalam rupiah) dinyatakan dalam matriks kolom berikut:
Untuk menentukan total pendapatan dari setiap jenis keripik di semua tempat, kita bisa mengalikan matriks dengan matriks .
Namun, perhatikan ordo matriks. Matriks berordo dan matriks berordo . Jumlah kolom (3) sama dengan jumlah baris (3), sehingga dapat dihitung dan akan menghasilkan matriks berordo .
Matriks akan menunjukkan total pendapatan untuk setiap jenis keripik.
Dari matriks , kita bisa melihat bahwa total pendapatan dari penjualan keripik tempe adalah Rp1.080.000, keripik pisang Rp1.100.000, dan keripik kentang Rp1.125.000.
Jika pertanyaannya adalah "tentukan matriks pendapatan untuk setiap tempat", maka kita perlu mengatur matriks harga secara berbeda atau melakukan perkalian dengan transpos dari .
Misalkan kita ingin mencari total pendapatan di Tempat A, Tempat B, dan Tempat C. Kita bisa menggunakan matriks harga sebagai matriks baris dan mengalikannya dengan matriks : .
Matriks berordo dan berordo . Hasilnya akan berordo .
Maka, .
Ini berarti total pendapatan dari Tempat A adalah Rp1.125.000, dari Tempat B adalah Rp840.000, dan dari Tempat C adalah Rp1.225.000.
Interpretasi elemen matriks hasil perkalian sangat bergantung pada bagaimana matriks awal didefinisikan dan bagaimana perkalian dilakukan.
Latihan
Diberikan matriks-matriks berikut:
Tentukan matriks dan matriks .
Apakah ?
Kunci Jawaban
-
Menghitung :
Matriks berordo dan berordo . Hasilnya akan berordo .
-
Menghitung :
Matriks berordo dan berordo . Hasilnya akan berordo .
Dari hasil di atas, terlihat bahwa dan .
Jadi, . Ini adalah contoh lain yang menunjukkan bahwa perkalian matriks umumnya tidak bersifat komutatif.