Apa Itu Pengurangan Matriks?
Pengurangan matriks adalah operasi untuk menemukan selisih antara dua matriks. Sama seperti penjumlahan matriks, operasi pengurangan hanya dapat dilakukan jika kedua matriks yang terlibat memiliki ukuran atau ordo yang sama.
Hasil dari pengurangan matriks adalah sebuah matriks baru yang juga memiliki ordo yang sama, di mana setiap elemennya merupakan hasil pengurangan elemen-elemen yang bersesuaian dari kedua matriks awal.
Definisi Formal Pengurangan Matriks
Ada dua cara umum untuk mendefinisikan pengurangan matriks, yang keduanya mengarah pada hasil yang sama.
Pengurangan sebagai Penjumlahan dengan Lawan
Pengurangan matriks dengan matriks dapat didefinisikan sebagai penjumlahan matriks dengan matriks lawan dari (yaitu, ).
Matriks adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen matriks dengan . Jadi, jika , maka .
Pengurangan Elemen Seletak
Jika matriks dan matriks keduanya memiliki ordo , maka hasil pengurangan matriks juga akan berordo .
Setiap elemen dari matriks dihitung dengan mengurangkan elemen matriks yang seletak dari elemen matriks yang seletak:
Ini berarti kita mengurangkan elemen-elemen yang berada pada posisi baris dan kolom yang sama.
Kedua definisi ini ekuivalen dan akan menghasilkan matriks selisih yang sama.
Cara Melakukan Pengurangan Matriks
Untuk mengurangkan dua matriks, ikuti langkah-langkah berikut:
- Pastikan Ordo Sama: Langkah pertama dan paling penting adalah memeriksa apakah kedua matriks memiliki jumlah baris dan kolom yang sama. Jika ordonya berbeda, pengurangan tidak dapat dilakukan.
- Kurangkan Elemen Seletak: Jika ordonya sama, kurangkan setiap elemen matriks kedua (pengurang) dari elemen matriks pertama yang posisinya bersesuaian (seletak).
- Bentuk Matriks Hasil: Susun hasil pengurangan elemen-elemen tersebut ke dalam sebuah matriks baru. Matriks baru ini akan memiliki ordo yang sama dengan matriks-matriks awal.
Contoh Pengurangan Matriks
Misalkan kita memiliki dua matriks, dan , sebagai berikut:
Kedua matriks ini berordo , sehingga dapat dikurangkan.
Menggunakan metode pengurangan elemen seletak:
Menggunakan metode penjumlahan dengan lawan ():
Pertama, tentukan :
Kemudian, jumlahkan dengan :
Kedua metode menghasilkan matriks yang sama.
Contoh Matriks yang Tidak Dapat Dikurangkan
Misalkan matriks dan matriks .
Matriks berordo , sedangkan matriks berordo . Karena ordo kedua matriks ini berbeda, maka pengurangan (atau ) tidak dapat dilakukan atau tidak terdefinisi.
Sifat-Sifat Pengurangan Matriks
Berbeda dengan penjumlahan matriks yang memiliki beberapa sifat penting seperti komutatif dan asosiatif, pengurangan matriks umumnya tidak memiliki sifat-sifat tersebut.
-
Tidak Komutatif: Secara umum, urutan pengurangan matriks sangat berpengaruh. Artinya, tidak sama dengan , kecuali dalam kasus-kasus khusus (misalnya jika ).
Sebagai contoh, dari matriks dan di atas:
Sedangkan,
Terlihat jelas bahwa .
-
Tidak Asosiatif: Pengelompokan dalam pengurangan tiga matriks atau lebih juga berpengaruh pada hasil akhir. Secara umum, tidak sama dengan .
Ini karena , sedangkan .
Satu-satunya "sifat" yang penting untuk diingat adalah hubungannya dengan penjumlahan, yaitu .
Dengan mengubah operasi pengurangan menjadi penjumlahan dengan matriks lawan, kita dapat memanfaatkan sifat-sifat penjumlahan jika diperlukan.
Latihan
Soal 1
Diketahui matriks-matriks berikut:
Tentukan hasil dari .
Soal 2
Tentukan nilai dan dari persamaan matriks berikut:
Soal 3
Diberikan tiga matriks:
Hitunglah dan . Apakah hasilnya sama?
Kunci Jawaban
Soal 1
Diketahui:
Maka, adalah:
Soal 2
Diketahui persamaan matriks:
Lakukan operasi pengurangan pada ruas kiri:
Berdasarkan kesamaan dua matriks, elemen-elemen yang seletak harus sama:
Dari elemen baris 1,kolom 1:
Dari elemen baris 1, kolom 2:
Dari elemen baris 2, kolom 1:
Dari elemen baris 2, kolom 2: .
Jika kita substitusikan (dari persamaan pertama), kita dapatkan . Karena , terdapat inkonsistensi pada elemen terakhir di soal ini.
Untuk tujuan pembelajaran, kita akan menggunakan nilai yang diperoleh dari tiga persamaan pertama yang konsisten.
Jadi, nilai yang diperoleh adalah , , dan .
Dalam situasi ujian, inkonsistensi seperti ini sebaiknya dikonfirmasi kepada pengawas.
Soal 3
Diberikan:
Hitung :
Pertama, :
Kemudian, :
Hitung :
Pertama, :
Kemudian, :
Hasilnya tidak sama: .
Ini menunjukkan bahwa pengurangan matriks tidak bersifat asosiatif.