Kode sumberVideo

Command Palette

Search for a command to run...

Analisis Data dan Peluang

Fungsi Distribusi Normal

Mengenal Distribusi Normal

Tahukah kamu bahwa tinggi badan siswa di sekolahmu, nilai ujian nasional, atau bahkan berat buah apel di supermarket semuanya mengikuti pola yang sama? Pola ini disebut distribusi normal.

Distribusi normal pertama kali diperkenalkan oleh Abraham de Moivre pada tahun 17331733 sebagai pendekatan dari distribusi binomial untuk nn yang besar. Kemudian, Pierre-Simon Laplace mengembangkannya lebih lanjut dan dikenal sebagai Teorema More Blue Laplace. Laplace menggunakan distribusi normal untuk menganalisis kesalahan dalam percobaan.

Distribusi normal sangat berguna karena banyak fenomena alam dan sosial yang mengikuti pola ini. Dari tinggi badan manusia hingga hasil pengukuran ilmiah, semuanya cenderung terdistribusi normal.

Karakteristik Kurva Normal

Bayangkan sebuah bukit yang sangat simetris, seperti lonceng terbalik. Itulah bentuk kurva distribusi normal. Mari kita lihat visualisasi kurva normal standar dengan μ=0\mu = 0 dan σ=1\sigma = 1:

Kurva Distribusi Normal Standar
Kurva berbentuk lonceng yang simetris dengan karakteristik khas distribusi normal.

Kurva ini memiliki beberapa karakteristik unik yang membuatnya istimewa:

  1. Bentuk dan Simetri

    Kurva berbentuk seperti lonceng dan simetris terhadap garis vertikal yang melewati rata-rata (μ\mu). Artinya, bagian kiri dan kanan kurva adalah cerminan sempurna satu sama lain.

  2. Titik Pusat

    Mean, median, dan modus semua berada di titik yang sama, yaitu di puncak kurva. Ini terjadi karena distribusinya simetris.

  3. Titik Belok

    Kurva memiliki titik belok di x=μ±σx = \mu \pm \sigma, yang berarti kurva berubah dari cekung ke cembung (atau sebaliknya) pada jarak satu standar deviasi dari mean.

  4. Asimtot Horizontal

    Kurva mendekati sumbu xx tapi tidak pernah menyentuhnya, baik di ujung kiri maupun kanan.

Fungsi Matematisnya

Nah, sekarang mari kita lihat rumus matematisnya. Jangan khawatir kalau terlihat rumit, yang penting kamu paham konsepnya.

Jika XX adalah variabel acak normal dengan rata-rata μ\mu dan varians σ2\sigma^2, maka fungsi distribusi normal dapat dituliskan:

f(x;μ,σ)=1σ2πe12(xμσ)2f(x; \mu, \sigma) = \frac{1}{\sigma\sqrt{2\pi}} e^{-\frac{1}{2}\left(\frac{x-\mu}{\sigma}\right)^2}

untuk <x<-\infty < x < \infty.

Di mana:

  • π\pi adalah konstanta 3.14163.1416
  • ee adalah bilangan konstan 2.71832.7183
  • μ\mu adalah rata-rata distribusi
  • σ\sigma adalah simpangan baku

Rumus ini terlihat kompleks, tapi kamu tidak perlu menghafal atau menghitung secara manual. Yang penting adalah memahami bahwa bentuk kurva ditentukan oleh nilai μ\mu dan σ\sigma.

Transformasi ke Normal Standar

Dalam praktik, kita sering menggunakan distribusi normal standar dengan rata-rata μ=0\mu = 0 dan simpangan baku σ=1\sigma = 1. Untuk mengubah distribusi normal biasa menjadi normal standar, kita menggunakan transformasi:

Z=xμσZ = \frac{x - \mu}{\sigma}

Variabel ZZ ini disebut skor standar atau z-score. Transformasi ini sangat berguna karena memungkinkan kita menggunakan tabel distribusi normal standar yang sudah tersedia.

Mengapa menggunakan z-score?

Dengan transformasi ini, kita bisa membandingkan data dari distribusi yang berbeda. Misalnya, kamu bisa membandingkan nilai matematika dengan nilai fisika, meskipun rata-rata dan standar deviasinya berbeda.

Contoh Perhitungan

Mari kita lihat contoh praktis. Misalkan distribusi normal dengan μ=50\mu = 50 dan σ=10\sigma = 10. Kita ingin mencari peluang bahwa XX berada antara 4545 dan 6262.

Langkah 1: Transformasi ke z-score

z1=455010=510=0.5z_1 = \frac{45 - 50}{10} = \frac{-5}{10} = -0.5
z2=625010=1210=1.2z_2 = \frac{62 - 50}{10} = \frac{12}{10} = 1.2

Langkah 2: Gunakan tabel distribusi normal standar

Kita perlu mencari P(0.5<Z<1.2)P(-0.5 < Z < 1.2). Ingat bahwa untuk interval peluang, kita menggunakan rumus:

P(a<Z<b)=P(Z<b)P(Z<a)P(a < Z < b) = P(Z < b) - P(Z < a)

Dari tabel distribusi normal standar:

  • P(Z<0.5)=0.3085P(Z < -0.5) = 0.3085
  • P(Z<1.2)=0.8849P(Z < 1.2) = 0.8849

Langkah 3: Hitung peluang akhir

P(45<X<62)=P(0.5<Z<1.2)=0.88490.3085=0.5764P(45 < X < 62) = P(-0.5 < Z < 1.2) = 0.8849 - 0.3085 = 0.5764

Jadi, peluang bahwa XX berada antara 4545 dan 6262 adalah 0.57640.5764 atau sekitar 57.64%57.64\%.