Command Palette

Search for a command to run...

Metode Linear AI

Teorema Spektral untuk Matriks Kompleks

Karakterisasi Diagonalisasi Ortogonal

Teorema spektral untuk matriks kompleks memberikan karakterisasi lengkap tentang kapan sebuah matriks kompleks dapat didiagonalisasi menggunakan basis ortonormal dari vektor eigen. Ini adalah hasil yang sangat penting dalam aljabar linear karena menghubungkan konsep geometri (basis ortonormal) dengan konsep aljabar (normalitas matriks).

Untuk matriks kompleks ACn×nA \in \mathbb{C}^{n \times n}, kondisi berikut ini ekuivalen satu sama lain:

  1. Terdapat basis ortonormal dari Cn\mathbb{C}^n yang terdiri dari vektor eigen matriks AA
  2. Matriks AA adalah normal

Ekuivalensi ini sangat mendalam karena menunjukkan bahwa sifat aljabar (normalitas) berkaitan langsung dengan kemungkinan diagonalisasi ortogonal.

Pembuktian Arah Pertama

Mari kita buktikan bahwa jika terdapat basis ortonormal dari vektor eigen, maka matriks tersebut normal. Ini seperti membuktikan bahwa jika sebuah bangunan memiliki struktur yang sangat teratur dan simetris, maka bangunan tersebut memiliki sifat keseimbangan khusus.

Misalkan v1,,vnv_1, \ldots, v_n adalah basis ortonormal yang terdiri dari vektor eigen matriks AA. Untuk setiap j=1,,nj = 1, \ldots, n berlaku Avj=λjvjAv_j = \lambda_j v_j.

Karena basis ortonormal, kita punya rangkaian perhitungan berikut:

(AHvi)Hvj=viH(Avj)=viH(λjvj)(A^H v_i)^H v_j = v_i^H (Av_j) = v_i^H (\lambda_j v_j)
=λjviHvj=λjδij= \lambda_j v_i^H v_j = \lambda_j \delta_{ij}

Ini berarti AHvi=λiviA^H v_i = \overline{\lambda_i} v_i, sehingga:

AAHvi=A(λivi)=λiλiviAA^H v_i = A(\overline{\lambda_i} v_i) = \overline{\lambda_i} \lambda_i v_i
=λiλivi=λi(AHvi)=AH(λivi)=AHAvi= \lambda_i \overline{\lambda_i} v_i = \lambda_i (A^H v_i) = A^H (\lambda_i v_i) = A^H A v_i

Karena ini berlaku untuk semua vektor basis, maka AAH=AHAAA^H = A^H A, yang berarti AA normal.

Pembuktian Normalitas ke Diagonalisasi

Sekarang kita buktikan arah sebaliknya menggunakan induksi matematis. Bayangkan seperti membangun rumah tingkat, kita mulai dari lantai dasar dan membuktikan bahwa setiap lantai baru dapat dibangun menggunakan hasil dari lantai sebelumnya.

Struktur Induksi Matematis

  1. Langkah Basis Untuk n=0n = 0 (matriks kosong), pernyataan jelas benar.

  2. Hipotesis Induksi Asumsikan pernyataan benar untuk semua matriks normal berukuran (n1)×(n1)(n-1) \times (n-1).

  3. Langkah Induksi Misalkan ACn×nA \in \mathbb{C}^{n \times n} normal. Berdasarkan teorema fundamental aljabar, terdapat nilai eigen λ1C\lambda_1 \in \mathbb{C} dari AA. Misalkan v1Cnv_1 \in \mathbb{C}^n adalah vektor eigen yang bersesuaian dengan v1Hv1=1v_1^H v_1 = 1.

    Kita punya Av1=λ1v1Av_1 = \lambda_1 v_1 dan dari sifat matriks normal, AHv1=λ1v1A^H v_1 = \overline{\lambda_1} v_1.

Pembentukan Subruang Invarian

Lengkapi v1v_1 menjadi basis ortonormal Cn\mathbb{C}^n dengan vektor v2,,vnv_2, \ldots, v_n. Definisikan:

W=rentang(v2,,vn)W = \text{rentang}(v_2, \ldots, v_n)

Di sini rentang dari vektor-vektor v2,,vnv_2, \ldots, v_n adalah himpunan semua kombinasi linear dari vektor-vektor tersebut. Dengan kata lain, WW berisi semua vektor yang dapat ditulis sebagai a2v2+a3v3++anvna_2 v_2 + a_3 v_3 + \cdots + a_n v_n dengan a2,a3,,anCa_2, a_3, \ldots, a_n \in \mathbb{C}.

Untuk setiap wWw \in W, berlaku:

(Aw)Hv1=wH(AHv1)=wH(λ1v1)(Aw)^H v_1 = w^H (A^H v_1) = w^H (\overline{\lambda_1} v_1)
=λ1wHv1=0= \overline{\lambda_1} w^H v_1 = 0

Jadi AwWAw \in W, yang berarti:

A(W)={AwwW}WA(W) = \{Aw \mid w \in W\} \subset W

Dengan kata lain, WW adalah subruang yang invarian (tidak berubah) di bawah transformasi AA. Ini seperti kolam terpisah dimana ikan yang berenang di kolam tersebut tidak pernah keluar dari kolam.

Transformasi Kesatuan dan Pemeliharaan Normalitas

Misalkan TCn×nT \in \mathbb{C}^{n \times n} adalah matriks kesatuan dengan kolom v1,,vnv_1, \ldots, v_n. Maka TTH=TT1=IT \cdot T^H = T \cdot T^{-1} = I.

Transformasi ini memberikan bentuk blok yang elegan:

THAT=T1ATT^H \cdot A \cdot T = T^{-1} \cdot A \cdot T
=(λ10T0A)= \begin{pmatrix} \lambda_1 & 0^T \\ 0 & A' \end{pmatrix}

dengan:

AC(n1)×(n1)A' \in \mathbb{C}^{(n-1) \times (n-1)}

Karena transformasi kesatuan mempertahankan normalitas seperti cermin yang mempertahankan bentuk objek, kita dapat menunjukkan bahwa:

(THAT)(THAT)H(T^H \cdot A \cdot T) \cdot (T^H \cdot A \cdot T)^H
=THATTHAHT= T^H \cdot A \cdot T \cdot T^H \cdot A^H \cdot T
=THAAHT= T^H \cdot A \cdot A^H \cdot T
=THAHAT= T^H \cdot A^H \cdot A \cdot T
=(THAT)H(THAT)= (T^H \cdot A \cdot T)^H \cdot (T^H \cdot A \cdot T)

Oleh karena itu matriks blok diagonal juga normal, yang berarti AA' juga normal.

Konstruksi Basis Ortonormal Lengkap

Sekarang kita sampai pada tahap akhir seperti menyusun teka-teki yang sudah hampir selesai. Berdasarkan hipotesis induksi, terdapat basis ortonormal v2,,vnv'_2, \ldots, v'_n dari vektor eigen untuk AA'. Misalkan SS' adalah matriks kesatuan dengan kolom tersebut, dimana:

SC(n1)×(n1)S' \in \mathbb{C}^{(n-1) \times (n-1)}

sehingga:

SHAS=(λ2λn)S'^H \cdot A' \cdot S' = \begin{pmatrix} \lambda_2 & & \\ & \ddots & \\ & & \lambda_n \end{pmatrix}

dengan nilai eigen λ2,,λn\lambda_2, \ldots, \lambda_n dari AA'.

Sekarang kita definisikan:

S=T(10T0S)S = T \cdot \begin{pmatrix} 1 & 0^T \\ 0 & S' \end{pmatrix}

Maka SS adalah matriks kesatuan dengan:

SCn×nS \in \mathbb{C}^{n \times n}

dan:

SHAS=(10T0SH)THATS^H \cdot A \cdot S = \begin{pmatrix} 1 & 0^T \\ 0 & S'^H \end{pmatrix} \cdot T^H \cdot A \cdot T
(10T0S)\cdot \begin{pmatrix} 1 & 0^T \\ 0 & S' \end{pmatrix}
=(λ10T0SHAS)= \begin{pmatrix} \lambda_1 & 0^T \\ 0 & S'^H A' S' \end{pmatrix}
=(λ1λn)= \begin{pmatrix} \lambda_1 & & \\ & \ddots & \\ & & \lambda_n \end{pmatrix}

Kolom dari SS membentuk basis ortonormal dari vektor eigen matriks AA.

Kasus Matriks Riil

Untuk matriks riil, situasinya sedikit berbeda seperti perbedaan antara menggambar di kanvas datar (riil) dibandingkan dengan menggambar dalam ruang 3D (kompleks). Matriks riil:

ARn×nA \in \mathbb{R}^{n \times n}

disebut normal jika:

AAT=ATAA \cdot A^T = A^T \cdot A

Matriks riil normal adalah kasus khusus dari matriks kompleks normal dengan entri riil. Karena itu, sifat yang sama berlaku untuk kedua jenis matriks simetris dan ortogonal.

Matriks simetris dan matriks ortogonal selalu normal. Untuk matriks simetris AT=AA^T = A, jelas bahwa:

AAT=AA=ATAA \cdot A^T = A \cdot A = A^T \cdot A

Untuk matriks ortogonal AT=A1A^T = A^{-1}, kita punya:

AAT=AA1=IA \cdot A^T = A \cdot A^{-1} = I
=A1A=ATA= A^{-1} \cdot A = A^T \cdot A

Namun, tidak semua matriks riil normal memiliki nilai eigen riil. Dalam teorema spektral riil, keberadaan nilai eigen riil tidak dijamin, sehingga diagonalisasi ortogonal mungkin tidak selalu dimungkinkan dalam bilangan riil.